![]() |
Wam dot |
Sekilas Tentang DOHC dan SOHC
SOHC
(Single Overhead Camshaft) adalah engine yang menggunakan single camshaft (satu
poros), sedangkan DOHC (double overhead camshaft) adalah
engine yang menggunakan double camshaft (poros ganda) untuk menggerakan intake
valve dan exhaust valve. Lebih jelasnya liat gambar di bawah ya,,, biarlah
gambar yang bercerita!
sohc
2-valve (kiri) dan dohc 4-valve (kanan)
DOHC merupakan
teknologi pengembangan dari SOHC, tapi tidak bijak bila kita bilang bahwa mesin
dohc lebih baik dibanding sohc ataupun sebaliknya, karena kedua jenis mesin
dirancang dengan tujuan yang berbeda. Secara teknologi sohc dan dohc
berhubungan langsung dengan jumlah camshaft yang mengakibatkan perbedaan jumlah
katup (intake dan exhaust valve) dan kecepatan buka tutup katup (selanjutnya
Akang tulis valve ya!!).
Pada mesin sohc yang
hanya digerakan dengan satu poros, jumlah valve yang mampu digerakan lebih
sedikit dari dohc, Satu chamshaft pada sohc menggerakan intake valve dan
exhaust valve sekaligus sedangkan, sedangkan pada dohc yang memiliki 2 camshaft
intake dan exhaust valve digerakkan oleh dua camshaft yang berbeda.. Pada
umumnya satu camshaft didesign untuk menggerakan 2 valve (tergantung
besarnya kapasitas mesin) sehingga pada mesin sohc jumlah valve biasanya hanya
ada 2, satu intake dan satu exhaust valve (ada juga sohc dengan 4 valve tapi dengan
kontruksi mesin lebih rumit seperti Vixion dan Jupiter MX)… pada mesin dohc
dengan 2 camshaftnya, valve yang digerakan 2x jumlah valve pada sohc makanya
bisa sampe 4 valve (2 intake valve dan 2 exhaust valve).. 【Akang】
Apa
bedanya mesin 2 Valve dengan 4 Valve? (Soalnya dari tadi ngomongin
valve mulu, Akang yakin beberapa dari masbro gak ngerti akan hal ini )
1.Intake
2.Kompresi 3.Bakar 4.Buang
Sebelum ngomongin
valve masbro harus tahu dulu cara mesin kerja mesin 4-langkah, yang secara
sederhana keempat langkah tersebut adalah ①masuknya udara+bahan bakar ke ruang
bakar, ② proses kompresi,
yaitu dimampatkannya udara+bahan bakar yang dimasukan ③Pembakaran, terjadi
dengan triger dari spark plug ④
Proses buang/exhaust, yaitu pembuangan hasil pembakaran di ruang bakar ((Inget2
lagi ya intake, kompres, bakar, buang/exhaust.. ))
Valve ini berfungsi
mengatur masukan udara+bahan bakar pada proses ①intake, dan mengatur keluaran hasil
pembakaran pada proses ④exhaust.. Apabila
jumlah valve lebih banyak maka sirkulasi ruang bakar menjadi lebih baik. Pada
dohc dengan 2 intake valve dan 2 exhaust valve (lihat lagi gambar di atas!)
udara+bahan bakar masuk melalui dua lubang dengan cepat mengisi ruang bakar
secara seragam dan keluar melalui 2 lubang exhaust dengan cepat pula, ini
berbeda dengan mesin sohc dengan satu intake dan satu exhaust valve, aliran
yang masuk/keluar ruang bakar terpusat dari satu saluran saja dan biasanya
lebih kecil dibanding luas 2 lubang intake/exhaust pada dohc,,, makanya
kecepatan pengsian/pengeluaran pada ruang bakar ini berpengaruh langsung pada
siklus mesin 4-tak keseluruhan, makin cepat ruang bakar diisi dan hasil bakaran
dibuang maka makin cepat siklus 4-langkah,, artinya makin cepet nih mesin
berputar.. Karakteristik inilah sebagian orang menyebut mesin dohc sebagai
mesin berotasi tinggi (mesin high rpm) dan sohc mesin low rpm ..
Sejauh
yang Akang tahu kelebihan utama dohc terhadap sohc adalah ketersediaanya area
mesin yang cukup untuk dilakukan pengembangan pada sistem buka/tutup katup,
misalnya teknologi Variable Valve Timing and LiftElectronic Control
(VTEC). Sistem kontrol buka/tutup katup untuk berbagai putaran mesin
ini tidak bisa dilakukan pada sohc karena kecilnya ruang tersedia pada area
mesin..
Mesin
DOHC biasanya dirancang overbore memanfaatkan cepatnya siklus mesin
dengan meminimalkan panjang stroke. Untuk mesin dengan cc yang sama dengan
sohc,, dohc bisa didesain dengan stroke yang lebih pendek sehingga dimensi
bore/diameter ruang bakar bisa semakin luas tentunya,, jumlah masukan jadi jauh
lebih besar dari sohc. Tapi tentunya ada kelemahan, karena siklus mesin terjadi
dengan cepat maka torsi yang dihasilkan lebih rendah ketimbah sohc yang
biasanya berkarakter overstroke..
Kalau
masbro baca baik2 penjelasan Akang di atas pasti balik nanya gini nih,,,Kenapa pada sohc total luas lubang intake/exhaust lebih kecil
ketimbang dohc,, dibuat gede aja gak bisa ya? Bisa aja sih
masbro,, tapi apabila lubang intake/exhaust diperbesar maka ukuran valve juga
semakin besar pula dan berakibat pada bertambah besarnya beban inersia valve
tersebut, bahkan beban inersia ini lebih besar dibandingkan dua valve pada dohc
dengan ukuran yang sama… ya intinya semakin sulit camshaft gerakin tuh valve
masbro! (yang gak ngerti beban inersia pasti suka bolos ketika pelajarn
Fisika SMA )
SOHC
pun ada juga yang berkarakter high rpm dan DOHC pun ada juga yang berkarakter
low rpm.
Contoh dari pernyataan Akang ini adalah mesin sohc 125cc pada Honda CS-1
dan cbr125 (konon mesinnya sama, cs-1 5-percepatan sedangkan cbr125
6-percepatan) yang menghasilkan tenaga maksimal pada 10,000 rpm,, padahal
kakaknya cbr 250r dengan dohc 250cc menghasilkan power tertinggi di putaran
8,500 rpm lho… Kita gak bisa menyebutkan bahwa mesin yang mencapai rpm lebih
tinggi adalah mesin yang lebih baik, atau dohc lebih baik dari sohc
karena struktur dan performance mesin dirancang berdasarkan kebutuhan design
berbeda…
SOHC
ada yang 4 valve per-silindernya lho! Seperti telah Akang sebutkan di atas
ada sohc yang dirancang dengan 4 valve (2 intake dan 2 exhaust) seperti Yamaha
Vixion, Jupiter MX di Indonesia yang memiliki basis design yang sama dengan
YZF-R125..
![Description: http://wendakalubis.files.wordpress.com/2012/01/sohc-4-valve-yamaha-mx.jpg?w=252&h=190](file:///C:\DOCUME~1\USER\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.jpg)
![Description: http://wendakalubis.files.wordpress.com/2012/01/sohc-4-valve.jpg?w=500](file:///C:\DOCUME~1\USER\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg)
Mesin Jupiter-MX (kiri) dan struktur SOHC 4-valve (kanan)
sumber photo Jupiter-MX fncounter.wordpress.com
Dibanding sohc 2
valve, sohc 4 valve secara umum memiliki performance yang lebih baik karena
jumlah intake/exhaust valve lebih banyak sehingga mesin mampu beroperasi pada
rpm yang lebih tinggi. Sebagai contoh ya motor satu pabrikan 150cc Yamaha
Vixion dengan Yamaha Byson. Vixion dan Byson dengan dimensi bore x stroke yang
hampir sama memiliki karakteristik yang berbeda, terlepas dari ratio gearbox
kedua motor Vixion dengan sohc 4 valve mengeluarkan tenaga terbaik 15 ps dan
top speed mencapai lebih dari 125km/jam pada 8,500 rpm sedangkan Byson dengan
sohc 2 valve tenaga puncak 13.7 ps hanya mampu mencapai speed kurang dari 115
km/jam pada 7,500 rpm,,, terlihat sohc 2 valve byson 1,000 rpm lebih rendah
dibanding sohc 4-valve Vixion… 【Akang